Investasi:
Adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Bentuk Investasi:
Investasi selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum, dan lain-lain.
Setelah mendapatkan sedikit gambaran, saya ingin menambahkan bahwa semua yg kita lakukan dalam usaha meningkatkan taraf hidup, pasti mengandung resiko, yg berbeda hanya besar-kecilnya saja.
Dalam berinvestasi, terutama secara online, banyak orang yg sudah jera atau sudah sering mengalami kekecewaan, dan itu wajar2 saja, proses pembelajaran. Dengan pengalaman tersebut, setidaknya kita lebih berhati-hati dalam melangkah (investasi).
Sebagian orang mengatakan bahwa investasi secara online lebih rawan ketimbang offline, menanamkan modal pada pihak perbankan jauh lebih aman, atau menanamkan modal usaha ke sesuatu yg nyata jauh lebih terjamin, benarkah? Sepertinya pendapat ini tidaklah 100% benar.
Contoh, kita akan usaha tanam cabe, beli bibit, olah tanah, trus tanam. Apa uda jelas itu bibit bakal tumbuh smua? setelah tumbuh, apa ga mungkin terserang hama? Dan saat kita panen nanti, apa uda pasti harganya melambung tinggi? Ternyata terkadang kenyataannya jauh dari harapan, inilah salah satu resiko yg harus kita terima, tiap usaha pasti ada resikonya.
Melamar kerja saja sebenarnya termasuk dalam bentuk investasi, kurang yakin?
Dimanapun kita melamar kerja pasti membutuhkan biaya (dana), kecuali kita pemilik foto studio (buat foto), trus skalian pemilik fotocopy, penjual bbm atau pemilik angkutan umum (buat transportasi). Dan setelah selesai smua test yg dijalani, toh belum tentu terjamin 100% kita diterima (kalo investasi, profit). Jika diterima skalipun, tetap saja kita keluarin modal dulu, setidaknya buat biaya transportasi ngantor, setelah itu baru bisa dapat gaji. Prinsip ini sama aja di investasi, hanya beda teknis.
Intinya, untuk merubah taraf hidup ke jenjang yg lebih baik, tidak hanya modal yg diperlukan namun kesabaran jg berperan penting disamping keberanian dalam mengambil resiko (harus dibarengi dengan perhitungan).
Smakin besar nilai keuntungan, smakin besar pula resiko yg harus ditanggung. Investasikanlah dana anda sejumlah anda mampu kehilangannya. Jangan berlebihan.
Smoga sukses slalu menjadi milik anda.
Adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Bentuk Investasi:
- Investasi tanah diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
- Investasi pendidikan dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
- Investasi saham diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
- DLL
Investasi selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum, dan lain-lain.
Setelah mendapatkan sedikit gambaran, saya ingin menambahkan bahwa semua yg kita lakukan dalam usaha meningkatkan taraf hidup, pasti mengandung resiko, yg berbeda hanya besar-kecilnya saja.
Dalam berinvestasi, terutama secara online, banyak orang yg sudah jera atau sudah sering mengalami kekecewaan, dan itu wajar2 saja, proses pembelajaran. Dengan pengalaman tersebut, setidaknya kita lebih berhati-hati dalam melangkah (investasi).
Sebagian orang mengatakan bahwa investasi secara online lebih rawan ketimbang offline, menanamkan modal pada pihak perbankan jauh lebih aman, atau menanamkan modal usaha ke sesuatu yg nyata jauh lebih terjamin, benarkah? Sepertinya pendapat ini tidaklah 100% benar.
Contoh, kita akan usaha tanam cabe, beli bibit, olah tanah, trus tanam. Apa uda jelas itu bibit bakal tumbuh smua? setelah tumbuh, apa ga mungkin terserang hama? Dan saat kita panen nanti, apa uda pasti harganya melambung tinggi? Ternyata terkadang kenyataannya jauh dari harapan, inilah salah satu resiko yg harus kita terima, tiap usaha pasti ada resikonya.
Melamar kerja saja sebenarnya termasuk dalam bentuk investasi, kurang yakin?
Dimanapun kita melamar kerja pasti membutuhkan biaya (dana), kecuali kita pemilik foto studio (buat foto), trus skalian pemilik fotocopy, penjual bbm atau pemilik angkutan umum (buat transportasi). Dan setelah selesai smua test yg dijalani, toh belum tentu terjamin 100% kita diterima (kalo investasi, profit). Jika diterima skalipun, tetap saja kita keluarin modal dulu, setidaknya buat biaya transportasi ngantor, setelah itu baru bisa dapat gaji. Prinsip ini sama aja di investasi, hanya beda teknis.
Intinya, untuk merubah taraf hidup ke jenjang yg lebih baik, tidak hanya modal yg diperlukan namun kesabaran jg berperan penting disamping keberanian dalam mengambil resiko (harus dibarengi dengan perhitungan).
Smakin besar nilai keuntungan, smakin besar pula resiko yg harus ditanggung. Investasikanlah dana anda sejumlah anda mampu kehilangannya. Jangan berlebihan.
Smoga sukses slalu menjadi milik anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar